Bagi kebanyakan pengguna Komputer (PC) kadang kurang atau tidak begitu memperhatikan masalah pengaturan/penggunaan Hard disk.
Biasanya diserahkan ke orang lain, mulai dari pembelian sampai
installasi berbagai program lainnya, dan setelah itu tinggal memakai,
tidak pernah memperhatikan masalah Hard disk.
{xtypo_info}Berikut tips mengatur pembagian Hard disk sehingga bisa lebih baik dan memudahkan.{/xtypo_info}
Dengan semakin murahnya perangkat yang satu ini dan kapasitas yang
semakin bertambah, maka penggunaannya pun harus diperhatikan. Meskipun
bisa saja kita membagi Hardisk 500 GB Menjadi 1 atau 2 partisi ( drive
C: dan drive D:), tetapi hal itu merupakan cara yang kurang baik.
Berikut tips kami yang sebagian merupakan hasil pengalaman pribadi.
Pembagian hardisk memang tidak ada standard khusus, biasanya hal ini
berdasarkan pengalaman atau keperluan. Cara terbaik adalah dengan
menentukan terlebih dahulu kategori yang akan digunakan. Misalnya Untuk
Sistem Operasi, Data, Master Program, Audio/video dan lainnya.
Perlu diingat bahwa HDD 80 GB (GigaByte) tidak sepenuhnya dapat
menyimpan data sebesar 80 GB, demikian juga ketika terbaca di komputer.
Untuk HDD 80 GB, biasanya hanya mampu menyimpan data atau akan terbaca
maksimal 74 GB. Untuk 40 GB menjadi 37 GB, 160 GB = 149 GB, 250=232 GB,
320 = 298 GB, 500 GB = 465 GB, 640 = 596 GB, 1 TB (TeraByte) = 931 GB
dan seterusnya. Sehingga kita tidak bisa membagi HDD 80 GB menjadi 4
drive dengan masing-masing berukuran sama dan terbaca 20 GB semua.
Berikut contoh pembagian HDD 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP
Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)
Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)
Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)
Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)
Mengapa drive C hanya berukuran 20 GB ? Bagi kebanyakan orang, drive C
sebagai lokasi installasi sistem operasi tidak memerlukan banyak tempat.
Untuk Windows XP paling hanya 2 GB, Office
sekitar 1 GB dan sisanya berupa program-program lainnya dan biasanya
masih mencukupi. Sehingga dengan ukuran yang kecil akan lebih mudah
dalam merawatnya, seperti ketika scan virus, spyware, defragment hardisk lebih cepat dan lainnya
Dalam mem-format HDD, biasanya ukuran yang dimasukkan dalam MB (Mega
Byte). Kemudian Agar HDD terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang kita
masukkan dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal kita tentukan
ukurannya 21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau
bisa ditambah sedikit misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian
juga ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB). Untuk
lebih mudahnya bisa melihat Konversi GigaByte
{xtypo_sticky}Memindah Lokasi My Documents{/xtypo_sticky}
Ketika kita membuka Windows Explorer maka akan ada directory My
Documents dan pada awalnya lokasi My Documents ini ada di drive C;,
lengkapnya biasanya di folder C:\Documents and Settings. Menyimpan
dokumen di drive C menurut kami kurang aman, dan perlu dipindah ke Drive
selain C. Misalnya dari contoh diatas adalah drive E:
Untuk
mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya
dengan klik kanan My Documents dan pilih Properties kemudian klik tombol
Move dan pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya
drive E:.
{xtypo_sticky}Cara ini hanya merubah lokasi My Documents
ke lokasi baru, sehingga jika sudah ada data di My Documents, maka harus
dipindah manual ke lokasi baru ini. Data lama tetap masih ada dan tidak
terhapus.{/xtypo_sticky}
Setelah lokasi di pindah/diubah, maka
ketika kita menyimpan di My documents, data akan tersimpan di
drive/folder baru tesebut ( contoh diatas drive E:), tidak tersimpan di
drive C:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar